Dalam ekosistem Odoo Manufacturing, efisiensi produksi bergantung pada seberapa baik Anda memahami dokumen yang menggerakkan lantai produksi Anda. Dua istilah yang paling sering muncul—dan sering tertukar—adalah Manufacturing Orders (MO) dan Work Orders (WO).
Meskipun keduanya berfungsi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi, mereka memiliki peran, detail, dan level kontrol yang berbeda.
Artikel ini akan membedah perbedaan keduanya, kapan harus menggunakannya, dan bagaimana mengonfigurasinya dalam Odoo untuk alur kerja produksi yang optimal.
Apa itu Manufacturing Order (MO)?
Manufacturing Order (MO) atau Perintah Produksi adalah dokumen induk dalam proses manufaktur. Ini adalah dokumen administratif utama yang memberi otorisasi untuk memproduksi sejumlah barang tertentu.
Secara sederhana, MO menjawab pertanyaan: "Apa yang kita buat, berapa banyak, dan kapan harus selesai?"
Karakteristik Utama MO di Odoo:
Pemicu Inventaris: Saat MO dikonfirmasi (Confirmed), Odoo akan mereservasi bahan baku (komponen) dari stok. Saat MO selesai (Done), bahan baku dikurangi, dan barang jadi ditambahkan ke stok.
Basis Bill of Materials (BoM): Setiap MO selalu didasarkan pada BoM tertentu.
Level Makro: MO melihat produksi sebagai satu kesatuan tugas besar (Input Bahan -> Proses -> Output Barang Jadi).
Analogi: Bayangkan MO sebagai "Tiket Pesanan" di restoran. Tiket tersebut memberi tahu dapur bahwa mereka harus membuat 1 porsi Nasi Goreng.
Apa itu Work Order (WO)?
Work Order (WO) atau Perintah Kerja adalah instruksi spesifik untuk operasi yang harus dilakukan di Work Center (Pusat Kerja) tertentu sebagai bagian dari penyelesaian MO.
Jika MO adalah "apa yang dibuat", maka WO adalah "bagaimana, di mana, dan oleh siapa dibuat."
Karakteristik Utama WO di Odoo:
Detail Operasional: WO memecah MO menjadi langkah-langkah kecil (misalnya: Pemotongan, Perakitan, Pengecatan).
Pelacakan Waktu (Time Tracking): WO memungkinkan Anda melacak berapa lama waktu yang dihabiskan operator di setiap mesin atau stasiun kerja.
Instruksi Langkah-demi-Langkah: Di Odoo, WO dapat menampilkan instruksi kerja, PDF, atau checklist kualitas pada tampilan tablet (Tablet View) untuk operator.
Ketergantungan: WO biasanya memiliki urutan. Anda tidak bisa memulai WO "Pengecatan" sebelum WO "Perakitan" selesai.
Analogi: Jika MO adalah Tiket Pesanan Nasi Goreng, maka WO adalah instruksi spesifik untuk koki: 1. Potong bawang (di meja potong), 2. Tumis bumbu (di kompor), 3. Plating (di meja saji).
Perbedaan Kunci: MO vs WO
Berikut adalah perbandingan cepat untuk membantu Anda memutuskan fokus manajemen Anda:
Kapan Menggunakan MO Saja vs MO + WO?
Salah satu keunggulan Odoo manufacturing adalah fleksibilitasnya. Anda tidak selalu harus menggunakan Work Orders jika proses Anda sederhana.
1. Menggunakan Manufacturing Orders (MO) Saja
Gunakan metode ini jika:
Proses produksi Anda sederhana (hanya satu langkah perakitan).
Anda tidak perlu melacak kapasitas mesin atau jadwal operator secara detail.
Anda hanya peduli pada pengurangan stok bahan baku dan penambahan stok barang jadi.
Contoh: Bisnis kitting (mengemas beberapa produk jadi satu paket) atau perakitan ringan.
2. Menggunakan MO + Work Orders (WO)
Aktifkan fitur Work Orders jika:
Proses produksi Anda memiliki banyak tahapan (Multi-stage).
Anda perlu menjadwalkan mesin (mencegah bentrok penggunaan mesin).
Anda ingin menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) yang akurat berdasarkan biaya tenaga kerja dan biaya mesin per jam.
Anda menggunakan fitur Quality Control Points di setiap tahapan.
Contoh: Pabrik furnitur (Potong -> Amplas -> Rakit -> Cat).
Cara Mengaktifkan Work Orders di Odoo
Secara default, Odoo mungkin hanya mengaktifkan MO. Untuk menggunakan WO, Anda perlu melakukan konfigurasi berikut:
Pergi ke modul Manufacturing > Configuration > Settings.
Centang opsi Work Orders.
Ini akan memunculkan fitur Work Centers dan Operations di dalam menu Bill of Materials (BoM).
Tips Mengelola Alur Kerja (Workflow)
Perencanaan (Planning): Saat MO dibuat, Odoo secara otomatis akan menjadwalkan WO berdasarkan ketersediaan Work Center jika Anda menggunakan modul Planning.
Start/Stop Timer: Ajarkan operator untuk menggunakan fitur Real Timer di Odoo (klik Start saat mulai kerja, Stop saat istirahat/selesai). Ini krusial untuk data Costing yang akurat.
Alternative Work Centers: Di Odoo, Anda bisa mengatur Work Center alternatif. Jika Mesin A penuh (berdasarkan WO yang ada), Odoo bisa menyarankan Mesin B untuk mempercepat produksi.
Manufacturing Orders dan Work Orders
Memahami perbedaan Manufacturing Orders dan Work Orders adalah fondasi utama dalam menguasai modul Manufaktur Odoo.
Gunakan MO untuk mengontrol apa yang diproduksi dan manajemen stok.
Gunakan WO untuk mengontrol siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan biaya operasional-nya.
Dengan mengombinasikan keduanya secara tepat, Anda tidak hanya mencatat produksi, tetapi juga mendapatkan wawasan mendalam tentang efisiensi pabrik Anda—mulai dari kemacetan (bottleneck) di Work Center hingga biaya produksi per unit yang presisi.
(Artikel ini adalah bagian dari seri Odoo Manufacturing: Panduan Lengkap Modul, Fitur, dan Alur Kerja (A-Z). Kembali ke artikel utama untuk melihat gambaran besar sistem manufaktur Anda.)